PENGERTIAN KOMDAT (KOMUNIKASI DATA)
MATERI PA.MAMAN
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada mulanya, sebuah komputer hanya dapat
dipergunakan secara individual (stand alone) Namun perkembangan teknologi
digital telah memungkinkan sebuah komputer untuk dapat berkomunikasi dengan
komputer lain. Secara sederhana, dengan menggunakan sebuah kabel dan port
komunikasi, dua buah komputer atau lebih dapat dihubungkan dan saling
bekerjasama. Jika dua buah komputer (A dan B) saling dihubungkan, maka hal-hal
yang dapat dilakukan antara lain: Komputer A dapat mengakses file-file yang ada
di Komputer B, Komputer A dapat mengakses disk drive dari Komputer B, Komputer
A dapat mengirimkan data ke Komputer B, dan lain sebagainya.
Dengan prinsip di atas, maka dapat
dikembangkan suatu jaringan komputer dimana di dalamnya terhubung lebih dari
satu buah komputer sehingga antar komputer tersebut dapat saling tukar menukar
fasilitas data dan informasi.. Untuk dapat membuat beberapa komputer terhubung
dengan jaringan dan saling bekerjasama, dibutuhkan jalur transmisi baik dengan
menggunakan kabel (terstrial) maupun tanpa kabel (melalui satelit) Kabel
transmisi digital (misalnya jenis UTP); dan Perangkat lunak sistem operasi dan
aplikasi yang memiliki fitur jaringan dan diinstalasi pada masing-masing
komputer. Komunikasi data antara komputer memungkinkan bagi user untuk mengirim
dan menerima data dari dan ke computer lain. Hal tersebut juga dapat
dimanfaatkan oleh suatu perusahaan untuk mengomunikasikan data baik kepada
perusahaan lain sebagai pemakai informasi external maupun kepada karyawan
sebagai pemakai internal. Prinsip-prinsip dan cara pengkomunikasian data
selanjutnya akan dibahas dalam bab selanjutnya dari makalah ini.
1.2
Tujuan
Ø Mengetahui pengertian komunikasi data
Ø Mengetahui tentang keuntungan dari komunikasi
data dan tujuan komunikasi data
Ø Mengetahui tentang komponen system
komunikasi data
Ø Menambah wawasan tentang komunikasi data
1.3 Rumusan
Masalah
Ø
Bagaimana
pengertian dari komunikasi data
Ø
Bagaimana
proses komunikasi data dapat dilakukan, serta jenis-jenis media yang diperlukan
dalam komunikasi data.
Ø
Manfaat
komunikasi data
Ø
Kelebihan
dan kekurangan komunikasi data
1.4 Metode
Ø Mengumpulkan informasi
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Data
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan
data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti
komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah
jaringan melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel coaksial,
fiber optic (serat optic), microware dan sebagainya. Baik lokal maupun yang
luas, seperti internet. Komunikasi data merupakan gabungan dari beberapa teknik
pengolahan data. Dimana telekomunikasi dapat diartikan segala kegiatan yang
berhubungan dengan penyaluran informasi dari satu titik ke titik lain.
Sedangkan pengolahan data adalah segala kegiatan yag berhubungan dengan
pengolahan data menjadi informasi yang berguna bagi user.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data
tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut.
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut.
Adapun tujuan dari komunikasi data
adalah sebagai berikut :
•
Memunkinkan
pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari
suatu tempat ketempat yang lain.
•
Memungkinkan
penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer
use).
•
Memungkinkan
penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung
manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi.
•
Mempermudah
kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem
komputer.
•
Mengurangi waktu
untuk pengelolaan data.
•
Mendapatkan da
langsung dari sumbernya.
•
Mempercepat
penyebarluasan informasi.
2.2 Model Komunikasi Data
Komunikasi data berkaitan dengan pertukaran data diantara dua perangkat yang
terhubuang secara langsung yang memungkinkan adanya pertukaran data antar kedua
pihak.gambar 2.1 menggambarkan proses komunikasi data.
Gambar 2.1 Komunikasi Data
Pada gambar 2.1 terdapat elemen-elemen
dalam kunci model tersebut :
•
Source (sumber) :
Alat ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan, contoh telepon,
Personal Computer (PC)
•
Transmitter
(pengirim): Biasanya data yang dibangkitkan dari sister sumber tidak
ditransmisikansecara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindah
dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti sinyal-sinyal
elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi
berurutan.
•
Sistem transmisi
: Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission)atau jarinagn komplek(complex
network)yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan (destination).
•
Tujuan
(destination) : menangkap data yang dihasilkan oleh receiver
a.
LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam
suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus.
Jarak antar komputer yang dihubungkan bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN
biasnya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampi 100 Mbps. LAN menjadi
populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang
dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan
sebagainya.
b.
MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota.
MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN mencapai 10
km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5
sampai 150 Mbps.
c.
WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak
pada suatu cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota
yang lain didalm suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai 1.000
km, dan kecepatan antar kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.
Dalam WAN, biaya untuk peralatan untuk transmisi sangat tinggi,dan biasanya
jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public.
d.
GAN (Global Area Network)
GAN merupakan suatau jarinagn yang menghubungkan Negara-negara
diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100
Gbps dan cakupannya mencakupi ribuan kilometer.
2.3 Jenis-Jenis Komunikasi Data
Secara umum jenis-jenis komunikasi
data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam yaitu :
2.3.1 Infrakstruktur Terrestrial
Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk
membangun infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi,
kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan
menggunakan kabel tidak dipengaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan
cukup kuat.
2.3.2 Melalui
satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang
dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan
dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk
melangsungnkan proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit
adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun
Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial,
sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli
2.4 System
Komunikasi Data
2.4.1System komunikasi offline
System komunikasi offline adalah proses pengiriman data dengan
menggunakan telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan diproses dulu
oleh terminal kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi
dan langsung dip roses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn
lain-lain
Peralatan
yang diperlukan
1. Terminal
Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan menerima data
jarak jauh dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal adalah magnetic
tape unit, disk dirivepaper tape.
2. Jalur komunikasi
Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti telepon, telegraf,
telex dll.
3. Modem
Suatu alat yang mengalihkan data dari system kode digital kedalam
system kode analog.
Selain beberapa jenis komunikasi seperti yang dijelaskan diatas
masih terdpat jenis-jenis yang lainnya yaitu:
Komunikasi data terdiri dari komunikasi data analog dan digital.
Komunikasi data analog contohnya adalah telepon umum – PSTN (Public Switched
Telepohone Network). Komunikasi data digital contohnya adalah komunikasi yang
terjadi pada komputer. Dalam komputer, data-data diolah secara digital. VoIP
(Voice over Internet Protocol) merupakan teknik komunikasi suara melalui
jaringan internet. Suara yang merupakan data analog diubah menajdi data digital
oleh decoder.data digital tersebut di-compress dan di-transmit melalui jaringan
IP. Oleh karena data dikirimkan melalui IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing
Packet’ yaitu data dipecah menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam
paket yang panjangnya tertentu kemudian tiap paket dikirimkan secara
individual. Paket data mengandung alamat sehingga dapat dikirimkan ke tujuan
dengan benar. Dalam VoIP, terdapat berbagai protokol yang digunakan diantaranya
protokol H.323 yang merupakan protokol standar untuk komunikasi multimedia
seperti audio, video dan data real time melalui jaringan berbasis paket seperti
Internet Protocol (IP). Protokol H.323 mempunyai komponen seperi terminal,
gateway, gatekeeper dan MCU (Multipoint Control Unit). Dalam komunikasi data
pada VoIP, secara diagramnya terdiri atas sumber, voice coder serta jaringan
internet. Voice coder merupakan pengkonversi suara dari data analog menjadi digital.
Dalam voip ini masih memiliki kelemahankelemahan seperti delay yang masih cukup
tinggi dibandingkan dengan telepon biasa (PSTN). Diharapkan dalam
perkembangannya, VoIP dapat meiliki perkembangan yang baik seperti delay yang
diperkecil, sehingga dapat diambil keuntungannya yaitu komunikasi lebih murah
terutama untuk komunikasi jarak jauh atau interlokal.
2.4.2 System
Komunikasi Online
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperoleh
dan diproses oleh computer.
Sitem komunikasi on line ini memungkinkan untuk mengirimkan data
ke pusat computer, diproses satu pusat computer. Perusahaan yang pertama
mempelopori yaitu American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan
komunikasi data degan kecepatan tinggi. Sistm ini memerlukan suatu teknik dalam
hal system disain dan pemrograman karena pusat computer dibutuhkan suatu bank
data atau database.
Time
sharing system
Tekhnik online system oleh beberapa pemakai secara bergantian
menurut waktu yang diperlukan pemakai karena perkembangan proses CPU lebihcepat
sedangkan input dan output tidak dapat mngimbangi.
Distributed
data processing system
Merupakan system yang sering digunakan sekarang sebagai
perkembangan dari time sharing system. Sebagai system dapat didefinisikan
sebagai system computer interaktf secara geogrfis dan dengan jalur komunikasi
dan mampu memproses data dengan computer lain dalam suatu system.
2.5
Transmisi Data
2.5.1 Line Configuration (Konfigurasi Jalur)
Line configuration
mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu jalur/link. Jalur/link
adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data dari satu piranti ke
piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya untuk mencapai
tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat dianalogikan sebagai
jalur/link dalam komunikasi data.
Point to Point
Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur
tertentu antara dua piranti. Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan
untuk transmisi antara dua piranti tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran
TV menggunakan gelombang infrared dari remote control, anda menggunakan
konfigurasi point to point antara remote control dan system kontrol televisi.
Multipoint
Multipoint
Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang sama.
2.5.2
Duplexity
Duplexity mengacu
kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling berhubungan. Ada
dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.
Half Duplex
Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim
dan menerima data, tapi tidak pada waktu yang sama. Saat suatu piranti
mengirim, piranti yang lain dapata menerima dan begitu pula sebaliknya.
Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2
arah. Saat suatu mobil sedang melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan
harus menunggu. Pada half-duplex semua kapasitas saluran digunakan oleh salah
satu piranti yang sedang mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya
walkie-talkie.
Full Duplex
Full Duplex
Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan
menerima data secara bersamaan. Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan
dari 2 arah yang berlawanan dapat lewat pada saat yang sama. Pada mode ini,
sinyal menuju arah yang berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh
sistem full-duplex adalah jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat
berbicara dan mendengarkan pada saat yang bersamaan.
Gambar 10. Mode duplexity
2.5.3 Multiplexing
Saat kapasitas transmisi
(yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per detik) dari suatu
media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, jalur
tersebut dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat
membawa volume air untuk dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu.
Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan transmisi lebih
dari satu sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data.
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah suatu teknik
analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari suatu jalur lebih besar
dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang
dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda.
Sinyal termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks
yang dapat dikirimkan via jalur tersebut.
Wave-Division Multiplexing (WDM)
Wave-Division Multiplexing (WDM)
WDM memiliki konsep yang
sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan demultipleksingnya dilakukan
pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur fiber-optic (serat kaca).
Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat tinggi.
Time Division Multiplexing (TDM)
Time Division Multiplexing (TDM)
TDM adalah suatu proses
digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal medium transmisi lebih
besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti pengirim dan penerima.
2.6 Media Dalam
Proses Komunikasi Data
2.6.1 Media Nirkabel
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal
nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link
terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan
ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan
tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable,
dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke
jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan
frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik
akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya
bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan
peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g
dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Telepon genggam juga tidak luput dari
perkembangan, dimulai dari Advanced Mobile Phone Services (AMPS) menjadi
generasi pertama (1G) yang diciptakan dan diujicobakan di awal tahun 1980an.
AMPS merupakan teknologi yang ditujukan untuk layanan telepon selular karena
menggunakan energi yang lebih sedikit, akses lebih cepat, dan menggunakan
kembali frekuensi pada bandwidth yang sesuai. Untuk base stasion receiving AMPS
bekerja di frekuensi 800 MHz, 821 – 849 MHz sedangkan base station transmitting
pada 869 – 894 MHZ. Namun sayang, para ahli tidak memperkirakan permintaan
pasar yang tinggi terhadap teknologi ini. Pengguna semakin banyak namun
frekuensi tidak dapat bertambah, akibatnya banyak pengguna yang kesulitan
mendapatkan sinyal dan malah selalu mendapat sinyal sibuk terutama di daerah
metropolitan karena AMPS masih menggunakan teknologi analog.
Selanjutnya berkembang frequency division
multiple access (FDMA) yang menggunakan teknologi akses ganda (multiple acsess
technologies) dimana membagi spektrum gelombang sehingga masing-masing pengguna
diberikan frekuensi tertentu. FDMA memang fungsional dalam teknologi telepon
seluler tapi dianggap tidak efisien dalam menggunakan spektrum karena satu
pengguna memakan satu slot frekuensi selama melakukan panggilan. Selanjutnya
FDMA lebih digunakan dalam gelombang mikro dan transmisi satelit saja dan
digantikan oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access) yang dapat
menggunakan frekuensi yang lebih besar. Pengguna dipisahkan berdasarkan waktu
panggilan. Jika dalam FDMA spektrum gelombang dibagi ke dalam kanal-kanal
frekuensi yang di setiap kanal dibagi lagi menjadi slot waktu sekitar 10 m/s.
Di TDMA, data dari setiap hubungan komunikasi itu akan diubah ke dalam format
digital lalu data cuplikan tersebut mendapat slot waktu pengiriman pada kanal
sekitar 30 m/s. Dengan kemampuan ini, TDMA dapat melayani pengguna tiga sampai
lima kali lipat lebih banyak daripada FDMA. TDMA biasanya digunakan pada
jaringan GSM (Global System for Mobile Communication) dimana penggunanya dapat
bepergian dari satu negara ke negara lainnya tanpa khawatir mengalami masalah
koneksi telepon seluler.
Meskipun GSM sebenarnya dianggap sudah canggih
namun, ada kesenjangan antara Eropa dan Amerika dalam mengembangkan aplikasi
nirkabel. Amerika Serikat tidak ingin mengaplikasikan GSM karena sindrom NIH
(not invented here). Semakin berkembang lagi, dikenal istilah General Packet
Radio Service atau GPRS yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih
cepat dan bandwidth yang besar daripada teknologi Circuit Switch Data atau CSD
dengan biaya yang lebih murah. GPRS berbasis pada GSM dan menyediakan
konektivitas internet dari telepon seluler. Komponen-komponen utama jaringan
GPRS adalah GGSN yang menghubungkan jaringan GSM ke jaringan internet, SGSN
sebagai penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS serta PCU yaitu komponen
di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.
Di sisi lain, teknologi akses ganda yang
dianggap paling canggih saat ini adalah code division multiple access (CDMA)
yang dikembangkan oleh Qualcomm. Awalnya dirancang untuk alat komunikasi
kemiliteran seperti untuk komunikasi yang aman dan rahasia di medan perang.
Prinsip dari CDMA adalah meskipun pengguna berada dalam segmen waktu dan
frekuensi yang sama (tidak dibagi ke dalam kanal), namun setiap pengguna
dibedakan dengan kode-kode orthogonal tertentu yang sifatnya untik dan khas.
Diibaratkan kita berada dalam keramaian dimana semua orang berbicara dalam
waktu yang sama. Namun hanya kita dan teman kita saja yang bahasanya sama, jadi
kita tetap dapat leluasa berbicara tanpa merasa terganggu dengan keramaian yang
ada. Dengan kata lain, pengguna CDMA hanya dapat menerima sinyal dari orang
yang dituju. CDMA memiliki kapasitas pengguna lima sampai tujuh kali lebih
besar daripada TDMA dan dua puluh lima kali lebih besar daripada FDMA dengan
bandwidth yang sama.
Time Division Synchronous Code Division
Multiple Access (TD SCDMA) adalah teknologi yang berbasis 3G. Yang membedakan
TD SCDMA dengan CDMA yang lain adalah penggunaan time division duplexing (TDD)
– teknologi yang memungkinkan pengguna melakukan pertukaran informasi di dalam
frekuensi yang sama. Sedangkan 3G CDMA menggunakan frequency division duplexing
(FDD), yang menuntut penggunaan dua frekuensi yang berbeda ketika bertukar
data. TDD dianggap lebih efisien dalam menanggulangi kecepatan data yang
berubah-ubah atau tidak konstan. Namun di lain pihak FFF memiliki efisiensi
dalam lalu lintas data yang konstan dan memerlukan tenaga yang lebih sedikit.
High-Speed Packet Downlink Access atau HSPDA
adalah protokol telepon seluler yang merupakan pengembangan teknologi 3,5G.
Dengan teknologi ini, penggunan mampu mengakses internet dengan lebih cepat
sehingga setara seperti jika kita menggunakan Asynchronous Digital Subscriber
Line (ADSL) untuk internet di rumah. Teknologi ini juga mampu menanggulangi
kemacetan atau kepadatan saat pengunduhan data yang dapat memperlambat
konektivitas. Selain itu, berbagai aplikasi interaktif (dynamic application)
dapat dijalankan tanpa hambatan serta mampu meningkatkan kapasitas sistem tanpa
perlu menambah frekuensi sehingga mengurangi biaya.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
Antena merupakan elemen sirkuit yang pada saat
transmisi dapat merubah sinyal menjadi gelombang radio untuk mengumpulkan
energi elektromagnetik sehingga dapat diterima menjadi rangkaian kode tertentu.
Empat aspek yang dimiliki antena yaitu Reciprocity – semua antena sifatnya sama
meski digunakan untuk menerima ataupun mengirim energi elektromagnetik;
Polarization : antena penerima dan pengirim mempunyai polarisasi yang sama;
Radiation Field – tercipta di sekeliling antena dan memengaruhi transmisi
sinyal; Antenna Gain – banyaknya kekuatan antena untuk menerima energi
elektromagnetik.
Smart Antenna adalah kombinasi beberapa elemen
antena dengan kemampuan pengolahan sinyal yang dapat mencari sendiri frekuensi
yang diinginkan. Antenna gain diperbesar sehingga frekuensi yang diserap dapat
maksimal. Contohnya sistem radar untuk pelacakan sasaran. Hal utama yang
menjadikan suatu sistem antena menjadi smart, adalah kemampuannya untuk
mengestimasi sudut kedatangan sinyal atau Angel of Arrival (AOA). Biaya yang
digunakan menjadi lebih efisien karena rendahnya konsumsi kekuatan dalam
amplifier dan mempunyai reliabilitas tinggi. Smart antennas memisahkan pengguna
dengan Space Division Multiple Access (SDMA) atau pemisahan ruang. Dua kategori
smart antennas, yaitu Switched Lobe (SL) yang berbentuk beams ganda, dan
Adaptive Array (AA) yang melacak berbagai tipe sinyal yang meminimalisir
interferensi dan memaksimalisasi penerimaan sinyal yang diinginkan. Fitur yang
menonjol dalam smart antennas adalah signal gain, interference rejection,
spatial diversity, power efficiency.
Microwave Signals merupakan sinyal yang
dipergunakan dalam teknologi satelit serta memiliki bandwidth yang sangat
besar. Radio dan televisi merupakan contoh pemanfaatan teknologi ini. Namun,
dengan kapasitasnya yang sangat besar seringkali terjadi overload (penumpukan)
frekuensi. Selain itu, sulitnya peralatan, mudah terkena gangguan cuaca
terutama pada saat hujan deras/absorpsi hujan, distorsi, pemudaran pada
peralatan, distorsi dan pemudaran menjadi rintangan teknologi ini. Komponen
dari sistem gelombang mikro ini adalah modem digital, unit RF, dan antenna.
Modem digital memodulasi sinyal informasi menjadi unit RF yang kemudian
meneruskan sinyal tersebut ke antena. Engineering Issues for Microwave
Signaling adalah isu terkait dengan gelombang mikro, yaitu keragaman ruang,
keragaman frekuensi, hot standby, dan koneksi PRI yang harus dipertimbangkan
dalam penempatan gelombang mikro.
Saat ini dikenal istilah 4G yang akan
menggantikan posisi 3G dan 3,5G karena dianggap lebih efisien. 4G dilengkapi
dengan teknologi software-defined radio (SDR) receiver, Orthogonal frequency
division multiplexing access (OFDMA), dan teknologi Multiple-Input at
Multiple-Output (MIMO). Kelebihannya terdapat pada tingkat transmisi yang lebih
cepat dan protokol data yang lebih banyak bahkan bisa mengangkut data sepuluh
sampai limapuluh kali lebih banyak dari 3G. Namun teknologi ini masih belum
dapat terealisasikan mengingat provider harus menyediakan layanan dengan
kapasitas yang tinggi pula. Selain itu, teknologi ini mengalami hambatan dalam
hal harga, akses universal, dan kecepatan.
Setelah munculnya 4G yang dengan yakin
diperkirakan akan menggantikan 3G dan 3,5G apakah akan ada lagi
generasi-generasi wireless lagi yang lebih canggih dan mampu menghilangkan
kelemahan-kelemahan dari teknologi wireless yang ada sebelumnya.
Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi
yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data
dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan
ponsel)dengan frekuensi tertentu.Media wireless
yang tidak kasat mata ini menawarkan cukup banyak keuntungan bagi penggunanya,
diantaranya :
a. Meningkatkan produktifitas
Jaringan WLAN sangat mudah untuk di implementasikan, sangat rapi
dalam hal fisiknya yang dapat meneruskan inforasi tanpa seutas kabe lpun,
sangat fleksibel karena bisa diimplementasikan hamper di semua lokasi dan kapan
saja, dan yang menggunakanya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan
semua factor yang ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan
dengan lebih mudah akibatnya pekerjaan jadi cepat dilakukan, tiak membutuhkan
waktu yang lama hanya karena masalah – masalah fisikal jarigan dari PC yang
mereka gunakan. Berdasarkan factor inilah, wireless LAN tentunyadapat secara
tidak langsung menigkatkan produktifitas dari para penggunanya cukup banyak
factor penghambat yang ada dalam jaringan kabel yang dapat dihilangkan jika
anda menggunakn medi ini. Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya,
tetu akan sangat bermanfaat bagi perushaan tempat mereka bekerja.
b. Cepat dan sederhana
implementasinya.
Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah
karena anda hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima pemancar untuk
membangun sebuah jaringan wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit
anda siap menggunakan sebuah jaringan komunikasi data bau dalam lokasi anda.
Namun, tidak sesederhana itu jika anda menggunakan media kabel.
c. Fleksibel
Media Wireless LAN dapat menghubungkan anda dengan jairngan pada
tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas
media wireless ini benar-benar tinggi karena anda bisa memasang dan
menggunakannya dimana saja dan kapan saja, misalnya di pest ataman, di ruangan
meeting darurat dan banyak lagi.
d. Dapat mengurangi biaya investasi.
Wireless LAN sangat cocok bagi anda yang ingin menghemat biaya
yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa
kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya termasuk biaya kabelnya sendiri,
biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika anda
membangun LAN yang sering berubah-ubah, tentu biaya yang anda keluarkan akan
semakin tinggi jika menggnakan kabel.
e. Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan
konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan
seperti halnya dengan jaringan kabel. Disinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN
cukup terasa.
Kekurangan teknologi ini adalah
kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti
lainnya.
2.6.2 Media Kabel
Media
kabel lebih baik dari media nirkabel, karena media kabel mampu membawa data
dalam jumlah besar tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga menghasilkan komunikasi
data yang cepat, Contoh: penggunaan transmisi kabel sebagai Backbone yang
menghubungkan komunikasi data/Internet antar sebuah pulau, negara di seluruh
dunia. Dalam hal ini media nirkabel tidak bisa digunakan, karena kondisi
geofrafis bumi yang tidak memungkinkan, seperti cuaca, ombak, air pasang,
angin, dll.
1. Twisted Pair
(kabel dua kawat)
Media Transmisi Twisted Pair
dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP (Unsheilded Twisted Pair) dan STP (Shielded
Twisted Pair)
a.
Kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair)
Unshielded twisted-pair (disingkat
UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga,
yang tidak dilengkapi dengan shield internal seperti kabel STP. UTP merupakan
jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal
(LAN), karena memang harganya yang murah, fleksibel dan kinerja yang
ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat pelindung satu lapis
yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti
kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung tersebut tidak melindungi kabel
dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP dikelompokan menjadi
beberapa kategori, mulai kategori 1 sampai 7, masing-masing dengan
karakteristik tertentu. Secara singkat kategori-kategori tersebut adalah
sebagai berikut.
a.
Category 1:
dengan kualitas suara analog sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone
Service) telephone dan ISDN.
b. Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
c. Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps
d. Category 4: dengan transmisi data digital hingga 16 megabit per detik frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
e. Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
f. Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
g. Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
h. Category 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
i. Category 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Shielded Twisted Pair/STP adalah kabel
tembaga yang memiliki pembungkus pada masing-masing pasangan kabelnya.
Pelindung tersebut terdapat pada setiap pasang kabelnya yang dilindungi oleh
timah dan setiap pasang kabel tersebut masing-masing dilapisi dengan pelindung.
Kabel ini sama dengan UTP, perbedaannya hanya dilapisan pelindungnya, lapisan
pelindung tersebut berfungsi untuk melindungi dari interferensi gelombang
elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar.
2. Coaxial Cable
(kabel koaksial)
Kabel
Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap
informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini memiliki
kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga
sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi.
Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak
relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis ini mempunyai
kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar
dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh
interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan
rupa.
Dari
sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki
kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Kabel Coaxial dikelompokan menjadi
beberapa tipe sebagai berikut:
a. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58
disebut juga thin coaxial merupakan kabel yang menggunakan satu penghantar
luar. Diameter kabel sebesar 5 milimeter. Atau kabel ini biasa disebut dengan
kabel BNC (British Naval Connector), dimana BNC adalah nama konektor yang
dipakai, bukan nama kabelnya.
b. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8
disebut juga thick coaxial merupakan kabel yang menggunakan dua penghantar
luar, sehingga kabel ini cukup tebal. Diameter kabel sebesar 10 milimeter.
Biasanya dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama
dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena
lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok
untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
3. Optic Fiber
(kabel serat optic)
Secara garis besar kabel serat optik
terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung
dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core
akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam
core lagi. Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin
yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat
menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan
peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun
lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya
kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat juga
mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi.
Atau untuk lebih jelasnya lihat gambar
dan penjelasan berikut:
- Core : merupakan medium fisik utama
yang mengangkut sinyal cahaya / optic dari sumber ke device penerima. Secara
umum diamet core antara 8,3 micron s/d 100 micron.
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding, berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel (biasanya berwarna orange).
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding, berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel (biasanya berwarna orange).
Ada dua jenis kabel serat optic yang
biasa digunakan untuk transmisi data. Jenis-jenis kabel serat optic yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
a. SMF (Single-Mode Fiber)
SMF mempunyai diameter serat sangat
kecil, sekitar 8-10 mikro meter. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian
kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang
dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550
nanometer. SMF dapat mendukung transmisi data sampai 5000 meter untuk satu
segmen kabel. Kecepatan transmisi data maksimum yang dapat didukung sebesar
1000 Mbps.
Single mode dapat membawa data dengan
lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode dan juga
dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar. Tetapi harga yang harus
Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih
kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat
distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan
single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
b. MMF (Multi-Mode Fiber)
MMF punya diameter serat yang lebih
besar, ada yang 50 mikrometer, 62,5 mikrometer, dan 100 mikrometer. MMF dapat
mendukung jangkau transmisi data sampai 2000 meter untuk satu segmen kabel
untuk kecepatan transmisi data sampai 100 Mbps dan jangkau 550 meter untuk
kecepatan transmisi data 1000 Mbps.
Teknologi fiber multimode ini
memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai sumber cahayanya, sedangkan
single mode mengharuskan Anda menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang
perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat
yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks
dalam penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan
laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan
dengan single mode.
Komponen Sistem Komuniksi Data Dengan Media Fiber Optic.
Pada dasarnya setiap system informasi pasti memerlukan 5 komponen
minimal dalam proses komunikasi data, yaitu transmitter (pemindah/pengalih
pesan), receiver (penerima pesan), media pengalih pesan, pesan yang dialihkan,
dan penguat sinyal.
Adapun
dalam komunikasi data dengan memanfaatkan media fiber optic, maka
komponen-komponen yang ada yaitu diantaranya sebagai berikut:
Ø
Cahaya yang
membawa informasi.
Karena
media yang digunakannya berupa serat optic yaitu serat yang terbuat dari bahan
kaca yang dapat mentranmisikan data dengan cahaya. Dengan memanfaatkan cahaya
maka dalam eproses transmisinyapun dapat mentransper kapasitas data yang tak
terbatas, hal ini dikarenakan banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh cahaya
diantaranya cahaya kebal terhadap gangguan, mampu berjalan jauh, dengan
kecepatan tinggi.
Ø Optical transmitter/pemindah berbentuk optis,
merupakan sebuah komponen yang bertugas
mengirimkan sinyal-sinyal cahaya kedalam media pembawa data/pesan. Tempatnya
sangat dekat dengan media fiber optic.
Sumber
cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid
state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi
daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh
LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
Ø
Fiber optic cable/ kabel serat kaca,
bentuknya tidak jauh berbeda
dengan kabel tembaga, namun lebih kecil dan memiliki warna yang bening seperti
benag pancingan, bagian ini merupakan bagian yang memiliki peran yang sangat
penting dalam proses penyampaian data dalam media fiber optic.
Ø
Optical receiver/kaca penerima pesan kiriman.
memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh
optical transmitter, setelah cahayanya ditangkap maka langsung didekode menjadi
sinyal-sinyal digital yaitu informasi yang dikirmkan dari device.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh pula.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh pula.
Beberapa keuntungan dari media fiber optic:
Ø
Lebih ekonomis untuk jarak yang sangat jauh. Dengan bandwitch yang sangat besar disertai daya jangkau yang sangat
jauh maka dengan media fiber optic biaya akan lebih sedikit. Apalagi jika
dibandingkan dengan media kabel tembaga mislanya yang tentu dengan jarrak jauh
pasti akan menambah biaya untuk membeli kabelnya.
Ø
Ukuran saluran serat yang lebih kecil. Karena terbuat dari serat kaca maka ukuran serat salurannya
menjadi lebih kecil jika dinadingkan dengan media kabel tembaga.
Ø
Penurunan kualitas sinyal yang lebih sedikit.Dengan menggunakan media fiber optic maka degradasi sinyal
transmisi akan lebih bisa dikurangi.
Ø
Daya listrik yang diperlukan lebih kecil,karena memanfaatkan cahaya dalam
proses transmisi datanya sehingga hanya membutuhkan sedikit daya listrik
berbeda dengan media kabel tembaga.
Ø
Menggunakan sinyal digital,dalam
media fiber optic karena tidak adanya sinyal listrik, maka yang lebih banyak
mendominasi adalah sinyal digital.
Ø
Fiber optic tidak mudah termakan usia,dikarenakan dalam proses transmisinya tidak melibatkan listrik
sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya kebakaran saluran yang diakibatkan oleh
konsleting.
Ø
Bahannya ringan dan fleksibel, hal ini dikarenakan
ukuran serat yang sangat kecil dan juga elastic sehingga saluran dengan media
fiber optic lebih ringan dan fleksibel.
Ø
Komunikasi bisa lebih aman,hal
ini dikarenakan dengan media fiber optic maka informasinya tidak mudah disadap
oleh pihak lain, dan juga sangat sulit untuk dimonitor,
Media fiber optik ini juga merupakan jalan tercepat untuk transmisi
data, karena
memanfaatkan bantuan cahaya maka jelaslah bahwa dengan fiber optic, data akan lebih
cepat sampai kepada tujuan pengiriman, ditambah lagi kapasitas data dengan
media fiber optic tidak terbatas, sehingga data yang bisa dtransper bisa sangat
cepat
Sekalipun
komunikasi data telah dan terus dikembangkan sedemikian rupa, namun tetap saja terdapat
beberapa masalah dalam proses komuniksi data, diantaranya sebagai berikaut:
- Keterbatasan bandwith, yaitu kapasitas pengiriman data perdetik dapat diatasi dengan penambahan bandwith.
- Memiliki Round Trip Time (RTT)yang terlalu besar, dioptimalkan dengan adanya TCPOptimizeruntuk mengurangi RTT.
- Adanya delay propagasi atau keterlambatan untuk akses via satelit, membangun infrastruktur terestrial jika mungkin.
2.7Manfaat Komunikasi Data
Beberapa manfaat dari komunikasi data
diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah
besar efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang
lain.
Ø Memunginkan penggunaan sistem komputer dan
peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use). Contohnya: seperti
yang Bapak lakukan pada saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel
interface dapat langsung menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita
gunakan.
Ø Memungkinkan penggunaan komputer secara
terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol,
baik desentralisasi ataupun sentralisasi.
Ø Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan
pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
Ø Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Ø Mendapatkan data langsung dari sumbernya.
Ø Mempercepat perluasan informasi.
III. PENUTUP
3.1 Simpulan
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan
data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti
komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah
jaringan melalui beberapa media
komunikasi data memiliki beberapa
tujuan diantaranya yaitu,memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar
efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang
lain.Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer
use).Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar
sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu
sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai mcam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan
data.Mendapatkan da langsung dari sumbernya.Mempercepat penyebarluasan
informasi.
Komunikasi data juga terbagi ke dalam
beberapa jenis diantaranya secara terestrial, dan satelit. Ada juga melalui
komunikasi offline dan komunikasi online. Sedangkan menurut jenis datanya yaitu
komunikasi data analog dan komunikasi data digital
Media dalam komunikasi data yang sering
digunakan yaitu kabel, wireless atau wifi, bloetooth, dll. Namun sekarang ada
media yang lebih cepat dan efisien yaitu media fiber optik, dengan media ini
proses transmisi data lebih cepat dan lebih efisien di banding menggunakan
komunikasi data yang lain. Adapun manfaat komunikasi data diantaranta yaitu Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah
besar efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang
lain.Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak
jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak lakukan pada saat
mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface dapat langsung
menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita gunakan.Memungkinkan
penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung
manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun
sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai macam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan
data.Mendapatkan data langsung dari sumbernya.Mempercepat perluasan informasi.
3.2 Saran
Dengan semakin berkembangnya komunikasi data
pada zaman sekarang ini, kita diharapkan mampu memilih dengan teliti mana yang
bermanfaat dan yang kurang bermanfaat,
agar dengan berkembangnya komunikasi data ini dapat kita maksimalkan sebaik
mungkin tidak hanya tergerus oleh arus perkembangan zaman.
DAFTAR
PUSTAKA
Hajar, Siti. 2011. Komunikasi Data.http://sitihajarrukayya.blogspot.com (Januari 2011)
Ghie, AA. 2012. Komunikasi Data. http://campusti.blogspot.com (Juli 2012).
Nurjanah, Noenu. 2013. Manfaat komunikasi data. http://nhoeelektronika.blogspot.com (Februari
2013).
Santoso, Abud. 2013. Media Komunikasi Data. Http://asus87.com (Januari 2012).
Yustus. 2012. Komunikasi data. http://yustusog.blogspot.com (Mei 2011).
sumber:
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada mulanya, sebuah komputer hanya dapat
dipergunakan secara individual (stand alone) Namun perkembangan teknologi
digital telah memungkinkan sebuah komputer untuk dapat berkomunikasi dengan
komputer lain. Secara sederhana, dengan menggunakan sebuah kabel dan port
komunikasi, dua buah komputer atau lebih dapat dihubungkan dan saling
bekerjasama. Jika dua buah komputer (A dan B) saling dihubungkan, maka hal-hal
yang dapat dilakukan antara lain: Komputer A dapat mengakses file-file yang ada
di Komputer B, Komputer A dapat mengakses disk drive dari Komputer B, Komputer
A dapat mengirimkan data ke Komputer B, dan lain sebagainya.
Dengan prinsip di atas, maka dapat
dikembangkan suatu jaringan komputer dimana di dalamnya terhubung lebih dari
satu buah komputer sehingga antar komputer tersebut dapat saling tukar menukar
fasilitas data dan informasi.. Untuk dapat membuat beberapa komputer terhubung
dengan jaringan dan saling bekerjasama, dibutuhkan jalur transmisi baik dengan
menggunakan kabel (terstrial) maupun tanpa kabel (melalui satelit) Kabel
transmisi digital (misalnya jenis UTP); dan Perangkat lunak sistem operasi dan
aplikasi yang memiliki fitur jaringan dan diinstalasi pada masing-masing
komputer. Komunikasi data antara komputer memungkinkan bagi user untuk mengirim
dan menerima data dari dan ke computer lain. Hal tersebut juga dapat
dimanfaatkan oleh suatu perusahaan untuk mengomunikasikan data baik kepada
perusahaan lain sebagai pemakai informasi external maupun kepada karyawan
sebagai pemakai internal. Prinsip-prinsip dan cara pengkomunikasian data
selanjutnya akan dibahas dalam bab selanjutnya dari makalah ini.
1.2
Tujuan
Ø Mengetahui pengertian komunikasi data
Ø Mengetahui tentang keuntungan dari komunikasi
data dan tujuan komunikasi data
Ø Mengetahui tentang komponen system
komunikasi data
Ø Menambah wawasan tentang komunikasi data
1.3 Rumusan
Masalah
Ø
Bagaimana
pengertian dari komunikasi data
Ø
Bagaimana
proses komunikasi data dapat dilakukan, serta jenis-jenis media yang diperlukan
dalam komunikasi data.
Ø
Manfaat
komunikasi data
Ø
Kelebihan
dan kekurangan komunikasi data
1.4 Metode
Ø Mengumpulkan informasi
Ø Menganalisis data – data yang sudah ada
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Data
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan
data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti
komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah
jaringan melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel coaksial,
fiber optic (serat optic), microware dan sebagainya. Baik lokal maupun yang
luas, seperti internet. Komunikasi data merupakan gabungan dari beberapa teknik
pengolahan data. Dimana telekomunikasi dapat diartikan segala kegiatan yang
berhubungan dengan penyaluran informasi dari satu titik ke titik lain.
Sedangkan pengolahan data adalah segala kegiatan yag berhubungan dengan
pengolahan data menjadi informasi yang berguna bagi user.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data
tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut.
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut.
Adapun tujuan dari komunikasi data
adalah sebagai berikut :
•
Memunkinkan
pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari
suatu tempat ketempat yang lain.
•
Memungkinkan
penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer
use).
•
Memungkinkan
penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung
manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi.
•
Mempermudah
kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem
komputer.
•
Mengurangi waktu
untuk pengelolaan data.
•
Mendapatkan da
langsung dari sumbernya.
•
Mempercepat
penyebarluasan informasi.
2.2 Model Komunikasi Data
Komunikasi data berkaitan dengan pertukaran data diantara dua perangkat yang
terhubuang secara langsung yang memungkinkan adanya pertukaran data antar kedua
pihak.gambar 2.1 menggambarkan proses komunikasi data.
Gambar 2.1 Komunikasi Data
Pada gambar 2.1 terdapat elemen-elemen
dalam kunci model tersebut :
•
Source (sumber) :
Alat ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan, contoh telepon,
Personal Computer (PC)
•
Transmitter
(pengirim): Biasanya data yang dibangkitkan dari sister sumber tidak
ditransmisikansecara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindah
dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti sinyal-sinyal
elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi
berurutan.
•
Sistem transmisi
: Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission)atau jarinagn komplek(complex
network)yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan (destination).
•
Tujuan
(destination) : menangkap data yang dihasilkan oleh receiver
a.
LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam
suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus.
Jarak antar komputer yang dihubungkan bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN
biasnya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampi 100 Mbps. LAN menjadi
populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang
dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan
sebagainya.
b.
MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota.
MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN mencapai 10
km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5
sampai 150 Mbps.
c.
WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak
pada suatu cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota
yang lain didalm suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai 1.000
km, dan kecepatan antar kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.
Dalam WAN, biaya untuk peralatan untuk transmisi sangat tinggi,dan biasanya
jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public.
d.
GAN (Global Area Network)
GAN merupakan suatau jarinagn yang menghubungkan Negara-negara
diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100
Gbps dan cakupannya mencakupi ribuan kilometer.
2.3 Jenis-Jenis Komunikasi Data
Secara umum jenis-jenis komunikasi
data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam yaitu :
2.3.1 Infrakstruktur Terrestrial
Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk
membangun infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi,
kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan
menggunakan kabel tidak dipengaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan
cukup kuat.
2.3.2 Melalui
satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang
dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan
dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk
melangsungnkan proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit
adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun
Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial,
sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4 sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan 20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar. Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek. Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka. Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli
2.4 System
Komunikasi Data
2.4.1System komunikasi offline
System komunikasi offline adalah proses pengiriman data dengan
menggunakan telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan diproses dulu
oleh terminal kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi
dan langsung dip roses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn
lain-lain
Peralatan
yang diperlukan
1. Terminal
Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan menerima data
jarak jauh dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal adalah magnetic
tape unit, disk dirivepaper tape.
2. Jalur komunikasi
Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti telepon, telegraf,
telex dll.
3. Modem
Suatu alat yang mengalihkan data dari system kode digital kedalam
system kode analog.
Selain beberapa jenis komunikasi seperti yang dijelaskan diatas
masih terdpat jenis-jenis yang lainnya yaitu:
Komunikasi data terdiri dari komunikasi data analog dan digital.
Komunikasi data analog contohnya adalah telepon umum – PSTN (Public Switched
Telepohone Network). Komunikasi data digital contohnya adalah komunikasi yang
terjadi pada komputer. Dalam komputer, data-data diolah secara digital. VoIP
(Voice over Internet Protocol) merupakan teknik komunikasi suara melalui
jaringan internet. Suara yang merupakan data analog diubah menajdi data digital
oleh decoder.data digital tersebut di-compress dan di-transmit melalui jaringan
IP. Oleh karena data dikirimkan melalui IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing
Packet’ yaitu data dipecah menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam
paket yang panjangnya tertentu kemudian tiap paket dikirimkan secara
individual. Paket data mengandung alamat sehingga dapat dikirimkan ke tujuan
dengan benar. Dalam VoIP, terdapat berbagai protokol yang digunakan diantaranya
protokol H.323 yang merupakan protokol standar untuk komunikasi multimedia
seperti audio, video dan data real time melalui jaringan berbasis paket seperti
Internet Protocol (IP). Protokol H.323 mempunyai komponen seperi terminal,
gateway, gatekeeper dan MCU (Multipoint Control Unit). Dalam komunikasi data
pada VoIP, secara diagramnya terdiri atas sumber, voice coder serta jaringan
internet. Voice coder merupakan pengkonversi suara dari data analog menjadi digital.
Dalam voip ini masih memiliki kelemahankelemahan seperti delay yang masih cukup
tinggi dibandingkan dengan telepon biasa (PSTN). Diharapkan dalam
perkembangannya, VoIP dapat meiliki perkembangan yang baik seperti delay yang
diperkecil, sehingga dapat diambil keuntungannya yaitu komunikasi lebih murah
terutama untuk komunikasi jarak jauh atau interlokal.
2.4.2 System
Komunikasi Online
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperoleh
dan diproses oleh computer.
Sitem komunikasi on line ini memungkinkan untuk mengirimkan data
ke pusat computer, diproses satu pusat computer. Perusahaan yang pertama
mempelopori yaitu American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan
komunikasi data degan kecepatan tinggi. Sistm ini memerlukan suatu teknik dalam
hal system disain dan pemrograman karena pusat computer dibutuhkan suatu bank
data atau database.
Time
sharing system
Tekhnik online system oleh beberapa pemakai secara bergantian
menurut waktu yang diperlukan pemakai karena perkembangan proses CPU lebihcepat
sedangkan input dan output tidak dapat mngimbangi.
Distributed
data processing system
Merupakan system yang sering digunakan sekarang sebagai
perkembangan dari time sharing system. Sebagai system dapat didefinisikan
sebagai system computer interaktf secara geogrfis dan dengan jalur komunikasi
dan mampu memproses data dengan computer lain dalam suatu system.
2.5
Transmisi Data
2.5.1 Line Configuration (Konfigurasi Jalur)
Line configuration
mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu jalur/link. Jalur/link
adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data dari satu piranti ke
piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya untuk mencapai
tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat dianalogikan sebagai
jalur/link dalam komunikasi data.
Point to Point
Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur
tertentu antara dua piranti. Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan
untuk transmisi antara dua piranti tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran
TV menggunakan gelombang infrared dari remote control, anda menggunakan
konfigurasi point to point antara remote control dan system kontrol televisi.
Multipoint
Multipoint
Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang sama.
2.5.2
Duplexity
Duplexity mengacu
kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling berhubungan. Ada
dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.
Half Duplex
Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim
dan menerima data, tapi tidak pada waktu yang sama. Saat suatu piranti
mengirim, piranti yang lain dapata menerima dan begitu pula sebaliknya.
Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2
arah. Saat suatu mobil sedang melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan
harus menunggu. Pada half-duplex semua kapasitas saluran digunakan oleh salah
satu piranti yang sedang mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya
walkie-talkie.
Full Duplex
Full Duplex
Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan
menerima data secara bersamaan. Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan
dari 2 arah yang berlawanan dapat lewat pada saat yang sama. Pada mode ini,
sinyal menuju arah yang berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh
sistem full-duplex adalah jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat
berbicara dan mendengarkan pada saat yang bersamaan.
Gambar 10. Mode duplexity
2.5.3 Multiplexing
Saat kapasitas transmisi
(yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per detik) dari suatu
media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, jalur
tersebut dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat
membawa volume air untuk dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu.
Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan transmisi lebih
dari satu sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data.
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah suatu teknik
analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari suatu jalur lebih besar
dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang
dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda.
Sinyal termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks
yang dapat dikirimkan via jalur tersebut.
Wave-Division Multiplexing (WDM)
Wave-Division Multiplexing (WDM)
WDM memiliki konsep yang
sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan demultipleksingnya dilakukan
pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur fiber-optic (serat kaca).
Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat tinggi.
Time Division Multiplexing (TDM)
Time Division Multiplexing (TDM)
TDM adalah suatu proses
digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal medium transmisi lebih
besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti pengirim dan penerima.
2.6 Media Dalam
Proses Komunikasi Data
2.6.1 Media Nirkabel
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal
nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link
terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan
ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan
tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable,
dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke
jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan
frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik
akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya
bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan
peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g
dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Telepon genggam juga tidak luput dari
perkembangan, dimulai dari Advanced Mobile Phone Services (AMPS) menjadi
generasi pertama (1G) yang diciptakan dan diujicobakan di awal tahun 1980an.
AMPS merupakan teknologi yang ditujukan untuk layanan telepon selular karena
menggunakan energi yang lebih sedikit, akses lebih cepat, dan menggunakan
kembali frekuensi pada bandwidth yang sesuai. Untuk base stasion receiving AMPS
bekerja di frekuensi 800 MHz, 821 – 849 MHz sedangkan base station transmitting
pada 869 – 894 MHZ. Namun sayang, para ahli tidak memperkirakan permintaan
pasar yang tinggi terhadap teknologi ini. Pengguna semakin banyak namun
frekuensi tidak dapat bertambah, akibatnya banyak pengguna yang kesulitan
mendapatkan sinyal dan malah selalu mendapat sinyal sibuk terutama di daerah
metropolitan karena AMPS masih menggunakan teknologi analog.
Selanjutnya berkembang frequency division
multiple access (FDMA) yang menggunakan teknologi akses ganda (multiple acsess
technologies) dimana membagi spektrum gelombang sehingga masing-masing pengguna
diberikan frekuensi tertentu. FDMA memang fungsional dalam teknologi telepon
seluler tapi dianggap tidak efisien dalam menggunakan spektrum karena satu
pengguna memakan satu slot frekuensi selama melakukan panggilan. Selanjutnya
FDMA lebih digunakan dalam gelombang mikro dan transmisi satelit saja dan
digantikan oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access) yang dapat
menggunakan frekuensi yang lebih besar. Pengguna dipisahkan berdasarkan waktu
panggilan. Jika dalam FDMA spektrum gelombang dibagi ke dalam kanal-kanal
frekuensi yang di setiap kanal dibagi lagi menjadi slot waktu sekitar 10 m/s.
Di TDMA, data dari setiap hubungan komunikasi itu akan diubah ke dalam format
digital lalu data cuplikan tersebut mendapat slot waktu pengiriman pada kanal
sekitar 30 m/s. Dengan kemampuan ini, TDMA dapat melayani pengguna tiga sampai
lima kali lipat lebih banyak daripada FDMA. TDMA biasanya digunakan pada
jaringan GSM (Global System for Mobile Communication) dimana penggunanya dapat
bepergian dari satu negara ke negara lainnya tanpa khawatir mengalami masalah
koneksi telepon seluler.
Meskipun GSM sebenarnya dianggap sudah canggih
namun, ada kesenjangan antara Eropa dan Amerika dalam mengembangkan aplikasi
nirkabel. Amerika Serikat tidak ingin mengaplikasikan GSM karena sindrom NIH
(not invented here). Semakin berkembang lagi, dikenal istilah General Packet
Radio Service atau GPRS yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih
cepat dan bandwidth yang besar daripada teknologi Circuit Switch Data atau CSD
dengan biaya yang lebih murah. GPRS berbasis pada GSM dan menyediakan
konektivitas internet dari telepon seluler. Komponen-komponen utama jaringan
GPRS adalah GGSN yang menghubungkan jaringan GSM ke jaringan internet, SGSN
sebagai penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS serta PCU yaitu komponen
di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Environment, adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari segi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth yang berbeda sesuai dengan permintaan.
Di sisi lain, teknologi akses ganda yang
dianggap paling canggih saat ini adalah code division multiple access (CDMA)
yang dikembangkan oleh Qualcomm. Awalnya dirancang untuk alat komunikasi
kemiliteran seperti untuk komunikasi yang aman dan rahasia di medan perang.
Prinsip dari CDMA adalah meskipun pengguna berada dalam segmen waktu dan
frekuensi yang sama (tidak dibagi ke dalam kanal), namun setiap pengguna
dibedakan dengan kode-kode orthogonal tertentu yang sifatnya untik dan khas.
Diibaratkan kita berada dalam keramaian dimana semua orang berbicara dalam
waktu yang sama. Namun hanya kita dan teman kita saja yang bahasanya sama, jadi
kita tetap dapat leluasa berbicara tanpa merasa terganggu dengan keramaian yang
ada. Dengan kata lain, pengguna CDMA hanya dapat menerima sinyal dari orang
yang dituju. CDMA memiliki kapasitas pengguna lima sampai tujuh kali lebih
besar daripada TDMA dan dua puluh lima kali lebih besar daripada FDMA dengan
bandwidth yang sama.
Time Division Synchronous Code Division
Multiple Access (TD SCDMA) adalah teknologi yang berbasis 3G. Yang membedakan
TD SCDMA dengan CDMA yang lain adalah penggunaan time division duplexing (TDD)
– teknologi yang memungkinkan pengguna melakukan pertukaran informasi di dalam
frekuensi yang sama. Sedangkan 3G CDMA menggunakan frequency division duplexing
(FDD), yang menuntut penggunaan dua frekuensi yang berbeda ketika bertukar
data. TDD dianggap lebih efisien dalam menanggulangi kecepatan data yang
berubah-ubah atau tidak konstan. Namun di lain pihak FFF memiliki efisiensi
dalam lalu lintas data yang konstan dan memerlukan tenaga yang lebih sedikit.
High-Speed Packet Downlink Access atau HSPDA
adalah protokol telepon seluler yang merupakan pengembangan teknologi 3,5G.
Dengan teknologi ini, penggunan mampu mengakses internet dengan lebih cepat
sehingga setara seperti jika kita menggunakan Asynchronous Digital Subscriber
Line (ADSL) untuk internet di rumah. Teknologi ini juga mampu menanggulangi
kemacetan atau kepadatan saat pengunduhan data yang dapat memperlambat
konektivitas. Selain itu, berbagai aplikasi interaktif (dynamic application)
dapat dijalankan tanpa hambatan serta mampu meningkatkan kapasitas sistem tanpa
perlu menambah frekuensi sehingga mengurangi biaya.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR (Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
Antena merupakan elemen sirkuit yang pada saat
transmisi dapat merubah sinyal menjadi gelombang radio untuk mengumpulkan
energi elektromagnetik sehingga dapat diterima menjadi rangkaian kode tertentu.
Empat aspek yang dimiliki antena yaitu Reciprocity – semua antena sifatnya sama
meski digunakan untuk menerima ataupun mengirim energi elektromagnetik;
Polarization : antena penerima dan pengirim mempunyai polarisasi yang sama;
Radiation Field – tercipta di sekeliling antena dan memengaruhi transmisi
sinyal; Antenna Gain – banyaknya kekuatan antena untuk menerima energi
elektromagnetik.
Smart Antenna adalah kombinasi beberapa elemen
antena dengan kemampuan pengolahan sinyal yang dapat mencari sendiri frekuensi
yang diinginkan. Antenna gain diperbesar sehingga frekuensi yang diserap dapat
maksimal. Contohnya sistem radar untuk pelacakan sasaran. Hal utama yang
menjadikan suatu sistem antena menjadi smart, adalah kemampuannya untuk
mengestimasi sudut kedatangan sinyal atau Angel of Arrival (AOA). Biaya yang
digunakan menjadi lebih efisien karena rendahnya konsumsi kekuatan dalam
amplifier dan mempunyai reliabilitas tinggi. Smart antennas memisahkan pengguna
dengan Space Division Multiple Access (SDMA) atau pemisahan ruang. Dua kategori
smart antennas, yaitu Switched Lobe (SL) yang berbentuk beams ganda, dan
Adaptive Array (AA) yang melacak berbagai tipe sinyal yang meminimalisir
interferensi dan memaksimalisasi penerimaan sinyal yang diinginkan. Fitur yang
menonjol dalam smart antennas adalah signal gain, interference rejection,
spatial diversity, power efficiency.
Microwave Signals merupakan sinyal yang
dipergunakan dalam teknologi satelit serta memiliki bandwidth yang sangat
besar. Radio dan televisi merupakan contoh pemanfaatan teknologi ini. Namun,
dengan kapasitasnya yang sangat besar seringkali terjadi overload (penumpukan)
frekuensi. Selain itu, sulitnya peralatan, mudah terkena gangguan cuaca
terutama pada saat hujan deras/absorpsi hujan, distorsi, pemudaran pada
peralatan, distorsi dan pemudaran menjadi rintangan teknologi ini. Komponen
dari sistem gelombang mikro ini adalah modem digital, unit RF, dan antenna.
Modem digital memodulasi sinyal informasi menjadi unit RF yang kemudian
meneruskan sinyal tersebut ke antena. Engineering Issues for Microwave
Signaling adalah isu terkait dengan gelombang mikro, yaitu keragaman ruang,
keragaman frekuensi, hot standby, dan koneksi PRI yang harus dipertimbangkan
dalam penempatan gelombang mikro.
Saat ini dikenal istilah 4G yang akan
menggantikan posisi 3G dan 3,5G karena dianggap lebih efisien. 4G dilengkapi
dengan teknologi software-defined radio (SDR) receiver, Orthogonal frequency
division multiplexing access (OFDMA), dan teknologi Multiple-Input at
Multiple-Output (MIMO). Kelebihannya terdapat pada tingkat transmisi yang lebih
cepat dan protokol data yang lebih banyak bahkan bisa mengangkut data sepuluh
sampai limapuluh kali lebih banyak dari 3G. Namun teknologi ini masih belum
dapat terealisasikan mengingat provider harus menyediakan layanan dengan
kapasitas yang tinggi pula. Selain itu, teknologi ini mengalami hambatan dalam
hal harga, akses universal, dan kecepatan.
Setelah munculnya 4G yang dengan yakin
diperkirakan akan menggantikan 3G dan 3,5G apakah akan ada lagi
generasi-generasi wireless lagi yang lebih canggih dan mampu menghilangkan
kelemahan-kelemahan dari teknologi wireless yang ada sebelumnya.
Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi
yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data
dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan
ponsel)dengan frekuensi tertentu.Media wireless
yang tidak kasat mata ini menawarkan cukup banyak keuntungan bagi penggunanya,
diantaranya :
a. Meningkatkan produktifitas
Jaringan WLAN sangat mudah untuk di implementasikan, sangat rapi
dalam hal fisiknya yang dapat meneruskan inforasi tanpa seutas kabe lpun,
sangat fleksibel karena bisa diimplementasikan hamper di semua lokasi dan kapan
saja, dan yang menggunakanya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan
semua factor yang ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan
dengan lebih mudah akibatnya pekerjaan jadi cepat dilakukan, tiak membutuhkan
waktu yang lama hanya karena masalah – masalah fisikal jarigan dari PC yang
mereka gunakan. Berdasarkan factor inilah, wireless LAN tentunyadapat secara
tidak langsung menigkatkan produktifitas dari para penggunanya cukup banyak
factor penghambat yang ada dalam jaringan kabel yang dapat dihilangkan jika
anda menggunakn medi ini. Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya,
tetu akan sangat bermanfaat bagi perushaan tempat mereka bekerja.
b. Cepat dan sederhana
implementasinya.
Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah
karena anda hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima pemancar untuk
membangun sebuah jaringan wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit
anda siap menggunakan sebuah jaringan komunikasi data bau dalam lokasi anda.
Namun, tidak sesederhana itu jika anda menggunakan media kabel.
c. Fleksibel
Media Wireless LAN dapat menghubungkan anda dengan jairngan pada
tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas
media wireless ini benar-benar tinggi karena anda bisa memasang dan
menggunakannya dimana saja dan kapan saja, misalnya di pest ataman, di ruangan
meeting darurat dan banyak lagi.
d. Dapat mengurangi biaya investasi.
Wireless LAN sangat cocok bagi anda yang ingin menghemat biaya
yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa
kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya termasuk biaya kabelnya sendiri,
biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika anda
membangun LAN yang sering berubah-ubah, tentu biaya yang anda keluarkan akan
semakin tinggi jika menggnakan kabel.
e. Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan
konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan
seperti halnya dengan jaringan kabel. Disinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN
cukup terasa.
Kekurangan teknologi ini adalah
kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti
lainnya.
2.6.2 Media Kabel
Media
kabel lebih baik dari media nirkabel, karena media kabel mampu membawa data
dalam jumlah besar tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga menghasilkan komunikasi
data yang cepat, Contoh: penggunaan transmisi kabel sebagai Backbone yang
menghubungkan komunikasi data/Internet antar sebuah pulau, negara di seluruh
dunia. Dalam hal ini media nirkabel tidak bisa digunakan, karena kondisi
geofrafis bumi yang tidak memungkinkan, seperti cuaca, ombak, air pasang,
angin, dll.
1. Twisted Pair
(kabel dua kawat)
Media Transmisi Twisted Pair
dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP (Unsheilded Twisted Pair) dan STP (Shielded
Twisted Pair)
a.
Kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair)
Unshielded twisted-pair (disingkat
UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga,
yang tidak dilengkapi dengan shield internal seperti kabel STP. UTP merupakan
jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal
(LAN), karena memang harganya yang murah, fleksibel dan kinerja yang
ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat pelindung satu lapis
yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti
kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung tersebut tidak melindungi kabel
dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP dikelompokan menjadi
beberapa kategori, mulai kategori 1 sampai 7, masing-masing dengan
karakteristik tertentu. Secara singkat kategori-kategori tersebut adalah
sebagai berikut.
a.
Category 1:
dengan kualitas suara analog sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone
Service) telephone dan ISDN.
b. Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
c. Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps
d. Category 4: dengan transmisi data digital hingga 16 megabit per detik frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
e. Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
f. Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
g. Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
h. Category 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
i. Category 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Shielded Twisted Pair/STP adalah kabel
tembaga yang memiliki pembungkus pada masing-masing pasangan kabelnya.
Pelindung tersebut terdapat pada setiap pasang kabelnya yang dilindungi oleh
timah dan setiap pasang kabel tersebut masing-masing dilapisi dengan pelindung.
Kabel ini sama dengan UTP, perbedaannya hanya dilapisan pelindungnya, lapisan
pelindung tersebut berfungsi untuk melindungi dari interferensi gelombang
elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar.
2. Coaxial Cable
(kabel koaksial)
Kabel
Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap
informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik. Kabel ini memiliki
kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga
sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi.
Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak
relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis ini mempunyai
kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar
dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh
interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan
rupa.
Dari
sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki
kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Kabel Coaxial dikelompokan menjadi
beberapa tipe sebagai berikut:
a. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58
disebut juga thin coaxial merupakan kabel yang menggunakan satu penghantar
luar. Diameter kabel sebesar 5 milimeter. Atau kabel ini biasa disebut dengan
kabel BNC (British Naval Connector), dimana BNC adalah nama konektor yang
dipakai, bukan nama kabelnya.
b. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8
disebut juga thick coaxial merupakan kabel yang menggunakan dua penghantar
luar, sehingga kabel ini cukup tebal. Diameter kabel sebesar 10 milimeter.
Biasanya dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama
dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena
lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok
untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
3. Optic Fiber
(kabel serat optic)
Secara garis besar kabel serat optik
terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung
dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core
akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam
core lagi. Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin
yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat
menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan
peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun
lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya
kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat juga
mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi.
Atau untuk lebih jelasnya lihat gambar
dan penjelasan berikut:
- Core : merupakan medium fisik utama
yang mengangkut sinyal cahaya / optic dari sumber ke device penerima. Secara
umum diamet core antara 8,3 micron s/d 100 micron.
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding, berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel (biasanya berwarna orange).
- Cladding : berupa lapisan tipis yang menyelimuti core, berperan sbg pembatas gelombang cahaya yg menyebabkan pembiasan.
- Coating : berupa lapisan plastic yang menyelimuti Core & Cladding, berperan mempertangguh core, menyerap terjadinya kejutan sbg proteksi terhadap tekukan kabel yg berlebihan.
- Strengthening Fiber : terdiri atas beberapa komponen yg dpt menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
- Cable Jacket : merupakan lapisan terluardari keseluruhan badan kabel (biasanya berwarna orange).
Ada dua jenis kabel serat optic yang
biasa digunakan untuk transmisi data. Jenis-jenis kabel serat optic yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
a. SMF (Single-Mode Fiber)
SMF mempunyai diameter serat sangat
kecil, sekitar 8-10 mikro meter. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian
kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang
dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550
nanometer. SMF dapat mendukung transmisi data sampai 5000 meter untuk satu
segmen kabel. Kecepatan transmisi data maksimum yang dapat didukung sebesar
1000 Mbps.
Single mode dapat membawa data dengan
lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode dan juga
dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar. Tetapi harga yang harus
Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih
kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat
distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan
single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
b. MMF (Multi-Mode Fiber)
MMF punya diameter serat yang lebih
besar, ada yang 50 mikrometer, 62,5 mikrometer, dan 100 mikrometer. MMF dapat
mendukung jangkau transmisi data sampai 2000 meter untuk satu segmen kabel
untuk kecepatan transmisi data sampai 100 Mbps dan jangkau 550 meter untuk
kecepatan transmisi data 1000 Mbps.
Teknologi fiber multimode ini
memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai sumber cahayanya, sedangkan
single mode mengharuskan Anda menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang
perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat
yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks
dalam penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan
laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan
dengan single mode.
Komponen Sistem Komuniksi Data Dengan Media Fiber Optic.
Pada dasarnya setiap system informasi pasti memerlukan 5 komponen
minimal dalam proses komunikasi data, yaitu transmitter (pemindah/pengalih
pesan), receiver (penerima pesan), media pengalih pesan, pesan yang dialihkan,
dan penguat sinyal.
Adapun
dalam komunikasi data dengan memanfaatkan media fiber optic, maka
komponen-komponen yang ada yaitu diantaranya sebagai berikut:
Ø
Cahaya yang
membawa informasi.
Karena
media yang digunakannya berupa serat optic yaitu serat yang terbuat dari bahan
kaca yang dapat mentranmisikan data dengan cahaya. Dengan memanfaatkan cahaya
maka dalam eproses transmisinyapun dapat mentransper kapasitas data yang tak
terbatas, hal ini dikarenakan banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh cahaya
diantaranya cahaya kebal terhadap gangguan, mampu berjalan jauh, dengan
kecepatan tinggi.
Ø Optical transmitter/pemindah berbentuk optis,
merupakan sebuah komponen yang bertugas
mengirimkan sinyal-sinyal cahaya kedalam media pembawa data/pesan. Tempatnya
sangat dekat dengan media fiber optic.
Sumber
cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid
state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi
daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh
LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
Ø
Fiber optic cable/ kabel serat kaca,
bentuknya tidak jauh berbeda
dengan kabel tembaga, namun lebih kecil dan memiliki warna yang bening seperti
benag pancingan, bagian ini merupakan bagian yang memiliki peran yang sangat
penting dalam proses penyampaian data dalam media fiber optic.
Ø
Optical receiver/kaca penerima pesan kiriman.
memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh
optical transmitter, setelah cahayanya ditangkap maka langsung didekode menjadi
sinyal-sinyal digital yaitu informasi yang dikirmkan dari device.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh pula.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun akan utuh pula.
Beberapa keuntungan dari media fiber optic:
Ø
Lebih ekonomis untuk jarak yang sangat jauh. Dengan bandwitch yang sangat besar disertai daya jangkau yang sangat
jauh maka dengan media fiber optic biaya akan lebih sedikit. Apalagi jika
dibandingkan dengan media kabel tembaga mislanya yang tentu dengan jarrak jauh
pasti akan menambah biaya untuk membeli kabelnya.
Ø
Ukuran saluran serat yang lebih kecil. Karena terbuat dari serat kaca maka ukuran serat salurannya
menjadi lebih kecil jika dinadingkan dengan media kabel tembaga.
Ø
Penurunan kualitas sinyal yang lebih sedikit.Dengan menggunakan media fiber optic maka degradasi sinyal
transmisi akan lebih bisa dikurangi.
Ø
Daya listrik yang diperlukan lebih kecil,karena memanfaatkan cahaya dalam
proses transmisi datanya sehingga hanya membutuhkan sedikit daya listrik
berbeda dengan media kabel tembaga.
Ø
Menggunakan sinyal digital,dalam
media fiber optic karena tidak adanya sinyal listrik, maka yang lebih banyak
mendominasi adalah sinyal digital.
Ø
Fiber optic tidak mudah termakan usia,dikarenakan dalam proses transmisinya tidak melibatkan listrik
sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya kebakaran saluran yang diakibatkan oleh
konsleting.
Ø
Bahannya ringan dan fleksibel, hal ini dikarenakan
ukuran serat yang sangat kecil dan juga elastic sehingga saluran dengan media
fiber optic lebih ringan dan fleksibel.
Ø
Komunikasi bisa lebih aman,hal
ini dikarenakan dengan media fiber optic maka informasinya tidak mudah disadap
oleh pihak lain, dan juga sangat sulit untuk dimonitor,
Media fiber optik ini juga merupakan jalan tercepat untuk transmisi
data, karena
memanfaatkan bantuan cahaya maka jelaslah bahwa dengan fiber optic, data akan lebih
cepat sampai kepada tujuan pengiriman, ditambah lagi kapasitas data dengan
media fiber optic tidak terbatas, sehingga data yang bisa dtransper bisa sangat
cepat
Sekalipun
komunikasi data telah dan terus dikembangkan sedemikian rupa, namun tetap saja terdapat
beberapa masalah dalam proses komuniksi data, diantaranya sebagai berikaut:
- Keterbatasan bandwith, yaitu kapasitas pengiriman data perdetik dapat diatasi dengan penambahan bandwith.
- Memiliki Round Trip Time (RTT)yang terlalu besar, dioptimalkan dengan adanya TCPOptimizeruntuk mengurangi RTT.
- Adanya delay propagasi atau keterlambatan untuk akses via satelit, membangun infrastruktur terestrial jika mungkin.
2.7Manfaat Komunikasi Data
Beberapa manfaat dari komunikasi data
diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah
besar efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang
lain.
Ø Memunginkan penggunaan sistem komputer dan
peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use). Contohnya: seperti
yang Bapak lakukan pada saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel
interface dapat langsung menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita
gunakan.
Ø Memungkinkan penggunaan komputer secara
terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol,
baik desentralisasi ataupun sentralisasi.
Ø Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan
pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
Ø Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Ø Mendapatkan data langsung dari sumbernya.
Ø Mempercepat perluasan informasi.
III. PENUTUP
3.1 Simpulan
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan
data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti
komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah
jaringan melalui beberapa media
komunikasi data memiliki beberapa
tujuan diantaranya yaitu,memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar
efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang
lain.Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer
use).Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar
sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu
sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai mcam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan
data.Mendapatkan da langsung dari sumbernya.Mempercepat penyebarluasan
informasi.
Komunikasi data juga terbagi ke dalam
beberapa jenis diantaranya secara terestrial, dan satelit. Ada juga melalui
komunikasi offline dan komunikasi online. Sedangkan menurut jenis datanya yaitu
komunikasi data analog dan komunikasi data digital
Media dalam komunikasi data yang sering
digunakan yaitu kabel, wireless atau wifi, bloetooth, dll. Namun sekarang ada
media yang lebih cepat dan efisien yaitu media fiber optik, dengan media ini
proses transmisi data lebih cepat dan lebih efisien di banding menggunakan
komunikasi data yang lain. Adapun manfaat komunikasi data diantaranta yaitu Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah
besar efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang
lain.Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak
jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak lakukan pada saat
mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel interface dapat langsung
menghubungkan antara projector dengan Laptop yang kita gunakan.Memungkinkan
penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung
manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupun
sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada
dalam berbagai macam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk pengelolaan
data.Mendapatkan data langsung dari sumbernya.Mempercepat perluasan informasi.
3.2 Saran
Dengan semakin berkembangnya komunikasi data
pada zaman sekarang ini, kita diharapkan mampu memilih dengan teliti mana yang
bermanfaat dan yang kurang bermanfaat,
agar dengan berkembangnya komunikasi data ini dapat kita maksimalkan sebaik
mungkin tidak hanya tergerus oleh arus perkembangan zaman.
DAFTAR
PUSTAKA
Hajar, Siti. 2011. Komunikasi Data.http://sitihajarrukayya.blogspot.com (Januari 2011)
Ghie, AA. 2012. Komunikasi Data. http://campusti.blogspot.com (Juli 2012).
Nurjanah, Noenu. 2013. Manfaat komunikasi data. http://nhoeelektronika.blogspot.com (Februari
2013).
Santoso, Abud. 2013. Media Komunikasi Data. Http://asus87.com (Januari 2012).
Yustus. 2012. Komunikasi data. http://yustusog.blogspot.com (Mei 2011).
Sumber: http://wahyudinrempas.blogspot.com/2013/06/makalah-komunikasi-data.html
0 comments:
Post a Comment